Reksadana adalah salah satu investasi yang bisa dilakukan oleh para pemodal, khususnya pemodal kecil dan yang tidak memilki banyak waktu ataupun keahlian dalam hal menghitung risiko berinvestasi. Reksadana sendiri dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu reksadana pasar uang, saham, pendapatan tetap dan campuran.
Jadi, umumnya, reksadana ini diartikan sebagai wadah yang dipakai untuk menghimpun dana dari pemodal untuk diinvestasikan dalam portfolio efek oleh manajer investasi. Sehingga, dana yang ada di dalam reksadana adalah dana bersama para pemodal. Dan manajer investasi merupakan pihak yang dipercaya dalam hal mengelola dana tersebut.
Baca Juga: Wajib Coba! 6 Cara Mendapat Uang Dari Internet Dengan Mudah Tanpa Modal
Reksadana Pasar Uang
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, reksadana dibagi menjadi empat, salah satunya adalah reksadana pasar uang atau Money Market Fund. Ini merupakan jenis reksadana di mana investasi dilakukan pada jenis instrumen investasi pasar uang, dengan masa jatuh temponya adalah kurang dari satu tahun.
Untuk bentuk instrumen investasinya, bisa berupa time deposit (deposit berjangka), certifizate of deposite (sertifikat deposito), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SPBU) dan beragam jenis instrumen investasi pasar uang yang lainnya.
Tujuan dari reksadana pasar uang ini adalah menjaga likuiditas dan juga pemeliharaan modal. Reksadana jenis ini juga termasuk jenis investasi yang risikonya relatif lebih rendah dibanding reksadana jenis yang lainnya.
Keuntungan Reksadana Pasar Uang
Dibanding jenis reksadana lain, reksana jenis pasar uang ini punya hasil yang cenderung lebih stabil dan tidak terlalu fluktuatif. Ini sangat cocok untuk Anda yang punya tujuan investasi jangka pendek atau kurang dari satu tahun.
Return yang didapat dari jenis reksadana ini pun terbilang tinggi. Suku bunga deposito tergantung lama penempatan dan juga berapa jumlah dana yang ditempatkan tersebut.
Reksadana jenis ini juga mudah dicairkan, umumnya H+2 (2 hari bursa pasar modal, setelah adanya instruksi pencairan). Kalau biasanya pencairan deposito dapat dikenakan denda 2% dari pokok, bila dicairkan sebelum jatuh tempo, namun reksadana ini kapan saja bisa Anda cairkan, dan tidak dikenakan denda. Reksadana ini pun tidak memiliki biaya pembelian ataupun penjualan, serta punya risiko yang lebih rendah dibanding reksadana lain.
Selain itu, jangka investasi di reksadana pun terbilang fleksibel. Bila Anda menyimpan uang di deposito, Anda harus mempertimbangkan sebaik mungkin, seberapa lama uang Anda akan ditempatkan. Seperti yang disebutkan sebelumnya, karena akan ada denda bila dicairkan sebelum jatuh tempo, dan selain itu bunga deposito pun dipengaruhi oleh lamanya penempatan uang. Sedangkan reksadana pasar uang, waktu investasinya sangat fleksibel. Bisa 1 hari, 10 hari dan seterusnya. Mau dicairkan tiba-tiba karena kebutuhan mendadak pun tidak jadi masalah.
Langkah-Langkah Investasi Reksadana
Berikut ini adalah beberapa cara yang Anda harus lakukan untuk berinvestasi reksadana, yaitu:
- Anda hanya bisa melakukan transaksi di hari kerja bursa. Pertama-tama, Anda akan disuruh mendaftar dengan mengisi formular dengan tanda tangan asli, menyiapkan persyarakatan berupa dokumen yang diperlukan, dan juga menyiapkan dana untuk investasi Anda.
- Transaksi akan diproses berdasar nilai aktiva bersih (NAB). NAB adalah nilai yang menggambarkan seluruh kekayaan reksadana setiap harinya. NAB dipengaruhi oleh harga pasar dari aset reksadana dan kekuatan permintaan serta penawaran para investor.
- Perhatikan batas waktu untuk penerimaan transaksi setiap harinya. Umumnya, setiap harinya, batas waktu ini antara pukul 14.00 sampai 15.00 WIB. Bila Anda membeli reksadana sebelum batas waktu, maka Anda bisa memperoleh harga NAB pada tanggal transaksi. Sedangkan, bila Anda membeli reksadana setelah batas waktu, maka harga NAB akan mengikuti hari bursa selanjutnya dari tanggal pembelian reksadana.
- Mendapat surat konfirmasi transaksi pembelian reksadana. Bila sudah berhasil melakukan transaksi, Anda akan mendapat surat konfirmasi transaksi pembelian reksadana yang diterbitkan bank kustodian. Anda juga akan menerima laporan dari perkembangan dana investasi Anda setiap bulannya. Laporan ini sebaiknya disimpan sebagai bukti kepemilikan. Bila Anda tidak menerima laporan ini, Anda juga bisa meminta pada bank penjual atau manajer investasi Anda.
Baca Juga: 5 Ide Bisnis Sukses Anak Muda yang Patut Kamu Coba!
Itu dia beberapa hal tentang reksadana dan juga reksadana jenis pasar uang yang harus Anda ketahui. Jadi, tertarik untuk mencoba berinvestasi reksadana?