Sudah pernah nonton film Dua Garis Biru yang diperankan oleh Angga Aldi Yunanda sebagai Bima dan Adhisty Zara sebagai Dara. Film ini menceritakan tentang Bima dan Dara yaitu sepasang kekasih yang masih duduk di bangku SMA. Saat usia 17 tahun, mereka nekat melakukan hubungan seksual di luar nikah yang menyebabkan Dara hamil. Sering sekali seks bebas anak muda dilakukan tanpa memikirkan jangka panjang.
Bima dan Dara kemudian dihadapkan pada kehidupan yang belum mereka pahami bagi anak seusia mereka yaitu kehidupan sebagai orang tua. Memang tidak sedikit kasus dari seks bebas yang berujung pada kehamilan. Peran orang tua dalam menjaga anak pun dipertanyakan. Apakah kita sudah benar menjadi orang tua? Atau memang penyebab seks bebas ini dari faktor eksternal?
Definisi Seks Bebas
Seks bebas adalah kebiasaan melakukan seksual secara bebas dilakukan oleh mereka yang menentang atau merasa enggan jika diri mereka terikat dalam suatu pernikahan yang suci. Seks bebas menjadi tabu untuk diperbincangkan. Namun, seiring berjalannya waktu, informasi mengenai seks sudah mulai diperdengarkan melalui edukasi seksual, karena pentingnya pengetahuan ini untuk remaja bahkan anak-anak.
Membicarakan seks bukanlah menjadi hal yang tabu lagi, penyesuaian ini memang baik dilakukan sebagai bentuk kesadaran diri. Karena menurut Schneiders (1964:89), salah satu aspek penyesuaian diri yang baik adalah ketika seseorang mampu bersikap realistis dan obyektif, yaitu penyesuaian yang normal secara konsisten berhubungan dengan sikap realistis dan obyektif yang bersumber pada pemikiran yang rasional, kemampuan menilai situasi, masalah, dan keterbatasan individu sesuai dengan kenyataan sebenarnya.
Perihal seks sendiri mulai dirasakan biasanya saat sedang mengalami masa Pubertas. Mengutip pandangan Sarlito W.Sarwono dalam buku yang berjudul Psikologi Remaja, bahwa pada masa pubertas inilah masa di mana mereka mencari jati diri dan arti dari hidup. Pada masa-masa ini pula remaja memiliki rasa ingin tahu yang begitu besar dalam segala hal. Tak heran apabila beberapa diantara mereka seringkali mengambil keputusan yang berisiko hanya untuk merasakan hal-hal yang belum mereka ketahui, termasuk misteri seksualitas. Banyak diantara mereka yang merasa tidak sabar akan hal tersebut.
Dampak Melakukan Seks Bebas bagi Anak Muda
Tidak dapat dipungkiri bahwa tidak sedikit kasus remaja yang hamil diluar nikah. Selain dari kehamilan di luar nikah, seks bebas pada ank muda bisa menimbulkan risiko penyakit kelamin yang menular. Memang sangat penting edukasi seksual saat memasuki usia remaja. Seks bebas sendiri memiliki dampak resiko tertularnya penyakit seperti :
- Infeksi jamur.
- Kutil kelamin.
- Herpes simplex, yang disebabkan oleh virus Herpes Simplex yang menyerang kulit, mukosa, dan saraf manusia.
- Hepatitis B, yang ditandai dengan gejala, seperti kelelahan, mual muntah, sakit perut, demam, dan diare.
- HIV/AIDS, terjadi akibat infeksi virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang merusak sistem kekebalan tubuh.
- Klamidia, disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis.
- Sifilis, atau penyakit raja singa yang disebabkan bakteri Treponema pallidum.
- Gonore atau kencing bernanah, yang terjadi karena adanya infeksi dari bakteri Neisseria gonorrhoeae.
Selain memiliki dampak resiko tertularnya penyakit, seks bebas juga dapat memberikan dampak psikologis seperti:
- Adanya perasaan bersalah karena sudah melakukan
- Merasa harga diri telah hilang karena dilakukan sebelum menikah
- Sulitnya berkonsentrasi karena perasaan yang menggangu setelah melakukan
Karena adanya rasa bersalah menyebabkan diri manjadi menjauh dari lingkungan sosial dan tubuh semakin melemah karena efek stress yang diderita sehingga kurang nafsu makan.
Mengutip dari Dosenpsikologi.com melakukan seks bebas juga memberi dampak fisik, ini yang mungkin akan mudah terlihat dan dirasakan bagi pelakunya, seperti:
- Resiko kehamilan serta persalinan yang cukup berbahaya karena dilakukan di usia remaja
- Panggul menjadi sempit
- Kontraksi rahim melemah
- Tekanan darah yang tidak teratur yang bisa berdampak dalam keracunan kehamilan dan kejang-kejang yang mana menyebabkan kematian
- Tidak bisa mengurus kehamilannya dengan baik, dikarenakan belum adanya kesiapan dari ibu sang janin
- Gangguan pada pertumbuhan organ-organ yang ada di dalam tubuh janin
- Cacat pada bayi
Pentingnya Edukasi Seksual
Saat pubertas, remaja mulai mencari tau tentang bentuk tubuhnya dan mulai timbul lah rasa suka terhadap lawan jenis. Pada masa ini, orang tua berhak memberitahukan pada anak bahwa akan ada perubahan yang terjadi pada tubuh laki-laki dan perempuan saat memasuki usia remaja dan jelaskan bahwa perubahan tersebut adalah hal yang wajar dan normal serta jelaskan bahwa tubuh laki-laki dan perempuan berbeda.
Lalu mengenai aktivitas seksual yang dilakukan, jelaskan bahwa ada aktivitas seks yang boleh dilakukan dan yang tidak, serta jelaskan mengenai cara melakukan seks dengan aman dan juga akibat dalam melakukan seks bebas. Sampaikan penjelasan tersebut dengan bahasa yang mudah dipahami antara orang tua dan anak.
Tidak sedikit orang tua yang bingung untuk memberikan pelajaran tentang edukasi seksual ini. Cara yang mudah untuk membuka diskusi dengan anak bisa dengan membelikan anak buku atau majalah tentang edukasi seksual, mengirimkan link berita tentang edukasi seksual atau juga bisa menonton film tentang edukasi seksual bersama anak. Hal tersebut jika dilakukan bisa membuat hubungan orang tua dan anak semakin dekat karena sudah bisa membicarakan hal yang tabu.
Ciptakan kondisi saat melakukan diskusi mengenai edukasi seksual dengan anak melalui kondisi informal agar anak merasa nyaman dan aman. Para orang tua bisa melakukan diskusi di rumah atau di tempat favorit anak. Jangan lupa untuk menciptakan suasana yang santai saat berdiskusi.
Mungkin akan ada beberapa pertanyaan dari anak mengenai edukasi seks. Para orang tua bisa melakukan riset di beberapa artikel psikologi untuk menjawab pertanyaan anak. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti dan jawablah dengan santai dan tanpa ragu.
Memulai Membangun Hubungan yang Sehat
Salah satu menghindari seks bebas bagi anak muda, selain dengan edukasi seksual, membangun hubungan yang sehat bisa menjadi salah satu alternatif agar terhindar dari seks bebas. Berikut beberapa tips agar hubungan tetap sehat.
Pertama, sepakat dengan pengertian seks bebas dan memberikan batasan dalam melakukan aktivitas seksual. Memberikan batasan melakukan aktivitas seksual dengan pasangan dapat mencegah melakukan seks bebas. Kedua, terbuka dengan kondisi masing-masing. Tidak sedikit pasangan yang hanya ingin menunjukan sisi terbaiknya saja, namun enggan untuk menceritakan sisi buruknya. Hal itu menyebabkan satu hubungan terlihat tidak nyaman dan mungkin bisa memicu kebohongan dengan pasangan karena ingin menutupi sisi buruknya.
Ketiga, menjadi pendengar yang baik. Saat mempunyai hubungan, kita memiliki teman dekat yang dapat dipercaya untuk menumpahkan segala keluh kesah. Menjadi pendengar yang baik bisa membuat pasangan merasa dihargai dan akan lebih terbuka dengan kondisinya.
Terakhir dalam membangun hubungan yang sehat adalah dengan melakukan aktivitas yang berbeda. Biasanya para pasangan terutama anak muda saat bertemu hanya sekedar pergi makan dan menonton. Melakukan aktivitas seperti olahraga bersama, melakukan hobi bersama, melakukan aktivitas keagamaan bersama atau belajar bersama tentang hal baru bisa menjadi cara agar hubungan tidak bosan dan menjaga agar hubungan tetap sehat. (LFRA)