Pernah memikirkan suatu hal hingga membuat mood menjadi jelek bahkan merasa sedih? Biasanya ini terjadi saat kita seringkali memikirkan kejadian atau kenangan tidak mengenakkan di masa lalu, hingga akhirnya memengaruhi suasana hati, bahkan tidak jarang juga memicu stress.
Dalam dunia psikologi, ada istilah Ruminasi, yang mengacu pada kondisi merenung atau memikirkan suatu hal yang berlebihan secara berulang tanpa mencari solusi atau penyelesaiannya. Lebih lanjut, sebenarnya apa itu Ruminasi dan apa penyebab hingga dampaknya bagi mental seseorang?
Apa Itu Ruminasi?
Mengutip dari laman Psychology Today, Ruminasi adalah terus mengulang pikiran negatif ataupun masalah, tanpa adanya penyelesaian. Secara sederhana, apa itu Ruminasi, dapat digambarkan seperti ketika Anda mengalami suatu kejadian pahit, dan sering mengingat kejadian tersebut dibanding mengalihkannya. Atau dengan kata lain, Anda seringkali mengalami overthinking dan juga sulit move on, karena suatu hal buruk yang terjadi.
Baca Juga: Tanda dan Cara Mendapatkan Hubungan Cinta yang Sehat
Profesor psikologi dari Yale University, Susan Nolen-Hoeksema, menjelaskan tentang fenomena Ruminasi ini lewat teori Response Styles Theory (RST). Di mana dalam salah satu risetnya, Rethinking Rumination, dijelaskan bahwa Ruminasi ini adalah bentuk refleksi diri seseorang yang maladaptif, karena menghasilkan suatu pandangan baru yang malah menambah durasi stress bahkan depresi.
Padahal, refleksi diri seharusnya dilakukan agar kita tidak lagi mengalami kejadian pahit yang sama, namun Ruminasi malah menyebabkan seseorang terobsesi merenungkan kejadian tersebut, dan membuatnya merasa semakin stress dan depresi.
Ruminasi ini bisa dibilang tidak memiliki ujung, karena ketika kita terus menerus mengingat dan juga memikirkan hal buruk yang terjadi, tanpa adanya kemampuan mencari solusi untuk menyelesaikannya, maka nantinya kondisi ini akan membahayakan kesehatan mental.
Melansir dari Health Line, menurut American Psychological Association, ada alasan yang menjadikan seseorang bisa berada di kondisi Ruminasi ini, yaitu mereka percaya kalau dengan terus menerus merenungkan suatu hal maka mereka bisa mendapat wawasan tentang hidup ataupun masalah yang dialami, bisa juga karena mereka punya riwayat trauma emosional ataupun fisik, ataupun karena mereka menghadapi stress yang berkepanjangan yang tidak tertangani dengan baik.
Ruminasi ini juga biasanya lebih banyak dialami oleh mereka yang punya karakteristik kepribadian yang perfeksionis, serta mereka yang punya fokus berlebihan terhadap hubungan mereka dengan orang lain.
Dikatakan pula bahwa mereka yang mengalami Ruminasi ini seringkali sulit menemukan solusi dari masalah yang mereka alami, sehingga mereka pun akhirnya bertahan dalam depresi.
Tips Untuk Mengatasi Ruminasi
Setelah mengetahui tentang apa itu Ruminasi, berikut ini adalah beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi ini.
-
Alihkan perhatian
Saat Anda mengalami Ruminasi, di mana Anda sadar sedang merenung, maka sebaiknya segera temukan cara untuk mengalihkan perhatian Anda. Anda bisa mencoba mengobrol dengan orang-orang yang ada di sekitar Anda, ataupun menghubungi teman, pasangan atau keluarga yang dapat diajak bicara. Anda pun juga bisa melakukan hal-hal yang Anda sukai, seperti berjalan-jalan, menonton, dan lainnya.
-
Buat rencana untuk mengatasi Ruminasi dan lakukan
Membuat garis besar dari langkah-langkah yang ingin dilakukan untuk mengatasi masalah Anda. Anda juga boleh menuliskan di kertas tentang harapan yang kalian miliki.
Dengan cara ini diharapkan Anda bisa bergerak maju untuk mulai menghilangkan pikiran negatif, serta mengalihkan Anda dari Ruminasi.
Setelah membuat rencana, Anda dapat merealisasikan rencana yang sudah dibuat sebelumnya. Lakukan secara bertahap dan perlahan, hingga segala pikiran negatif pun hilang.
-
Turunkan ekspektasi untuk selalu sempurna
Seperti yang disebutkan sebelumnya, bahwa mereka yang berkepribadian perfeksionis, cenderung mengalami Ruminasi. Orang-orang yang punya ekspektasi yang terlalu tinggi pun punya kecenderungan besar mengalami hal ini.
Karena itulah, Anda dapat mencoba menurunkan ekspektasi Anda. Ingatlah bahwa segala hal tidak perlu dilakukan selalu sempurna. Karena dalam hidup, kegagalan pun dapat terjadi. Namun dari kegagalan tersebut, kita pun bisa belajar untuk ikhlas dan menerima keadaan, serta mengevaluasi diri untuk melakukan yang lebih baik lagi ke depannya.
-
Meditasi
Meditasi dapat menjadi tips yang bisa Anda lakukan untuk membantu menjernihkan pikiran dan mendapatkan ketenangan emosional. Lakukan meditasi ketika Anda merasa mulai terlalu berlarut-larut dalam suatu masalah.
-
Kenali pemicu Ruminasi
Anda dapat mencatat setiap pemicu yang menyebabkan kondisi ini. Dengan cara ini, Anda dapat menghindari pemicu tersebut, hingga akhirnya kebiasaan merenung ini pun jadi berkurang bahkan menghilang.
Baca Juga: Caption Untuk Pacar Dari Paling Baper Sampai Paling Puitis!
-
Konsultasi dengan ahli
Bila Ruminasi yang Anda alami telah sampai pada tahap yang menganggu keseharian Anda, mungkin ada baiknya Anda berkonsultasi dengan ahlinya, untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Itu dia penjelasan tentang apa itu Ruminasi, serta tips untuk dapat mengatasi kondisi ‘sulit move on’ tersebut. Ingat, segala hal yang berlebihan tentunya tidak akan baik, begitupun dengan memikirkan kenangan buruk dengan berlebihan!