Bullying atau perundungan merupakan ancaman yang serius bagi para siswa di semua tingkatan pendidikan. Untuk itu, sangat penting untuk mengenali jenis-jenis perundungan agar semua kemungkinan terjadinya perundungan dapat diminimalisir. Apalagi perundungan dapat berdampak buruk bagi karakter korban maupun pelaku.
Perundungan itu sendiri menurut KBBI adalah mengusik terus menerus, mengganggu, dan menyusahkan. Merundung merupakan aktivitas yang menyakiti seseorang secara fisik maupun psikis. Bisa berupa kekerasan fisik, verbal, atau sosial yang dilakukan berulang kali. Misalnya memanggil nama seseorang menggunakan julukan yang tidak disukai, mendorong, memukul, mengancam, menyebarkan rumor, atau melakukan pemerasan.
Perundungan dapat terjadi pada siapapun. Bahkan seringkali pelaku maupun korban sama-sama tidak menyadari bahwa perbuatan yang dilakukan atau diterima termasuk bentuk perundungan. Jadi, sangat penting untuk memahami jenis-jenis perundungan agar lebih memiliki kesadaran terhadap hal tersebut. Secara umum perundungan terdiri dari 5 jenis, berikut adalah penjelasannya.
Perundungan Verbal
Sumber Gambar: Rekord
Jenis perundungan yang satu ini kadang dilakukan tanpa disadari oleh pelakunya. Banyak pelaku perundungan verbal berdalih bahwa mereka hanya sekedar bercanda. Bahkan, justru mereka menyebut korban terlalu berlebihan jika merasa tersinggung dengan perkataan atau kalimat yang mereka ucapkan.
Perundungan verbal umumnya berupa ejekan atau kata-kata kasar yang dilontarkan kepada seseorang. Perundungan ini akan membuat korban menjadi takut untuk berpendapat dan tidak percaya diri. Korban biasanya akan merasa takut untuk tampil di depan umum karena trauma dari ucapan atau tanggapan buruk yang pernah diterima. Jadi, perundungan verbal memiliki efek jangka panjang dan dapat menimbulkan trauma bagi korban.
Baca Juga: Perundungan Siber: Kejahatan Modern Lewat Teknologi Digital
Perundungan Fisik
Perundungan fisik dapat meninggalkan bekas yang terlihat sehingga identifikasi dapat dilakukan sesegera mungkin. Pelaku perundungan fisik biasanya adalah orang yang temperamental atau emosional, dan kurang empati terhadap lingkungan sekitarnya.
Sementara itu korban perundungan adalah orang yang biasanya menunjukkan ketakutan atau panik berlebih ketika bertemu dengan si pelaku. Perundungan fisik biasanya berupa pukulan atau tindakan yang meninggalkan bekas pada fisik seseorang. Selain itu, perundungan ini juga termasuk menghadang orang di tengah jalan, melempari korban dengan benda-benda kecil, menggertak bersama rombongan, dll.
Perundungan Sosial
Sumber Gambar: Weqip
Perundungan sosial merupakan penindasan yang membuat seseorang merasa dipermalukan dan tidak memiliki reputasi yang baik. Intimidasi sosial antara lain adalah menyebarkan berita negative, memfitnah, mengucilkan seseorang, dan mempermalukan seseorang. Perundungan sosial dilakukan secara berkelompok terhadap satu orang.
Korban perundungan sosial umumnya mengalami kesulitan untuk berteman sehingga biasanya lebih memilih untuk sendiri. Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya perundungan sosial misalnya korban pernah melakukan hal yang tidak disukai oleh teman-temannya, atau mengalami kesulitan untuk berinteraksi dengan orang lain. Efek jangka panjang bagi korban yang mengalami perundungan sosial adalah korban lebih senang menutup diri dan mudah mengalami depresi.
Perundungan Dunia Maya
Perundungan dunia maya atau cyber bullying muncul sejak maraknya penggunaan internet dan media sosial di masyarakat. Namun, perundungan ini cukup sering terjadi, misalnya munculnya haters yang sering memberikan komentar atau tanggapan buruk di laman media sosial.
Contoh cyber bullying lainnya adalah mengunggah gambar atau membuat status bernada negatif yang ditujukan terhadap seseorang. Bisa juga dengan memberikan pesan yang mengintimidasi korban melalui aplikasi chat. Sangat penting untuk para orang tua dalam membekali generasi masa kini dengan pengetahuan tentang etika menggunakan media sosial.
Perundungan Seksual
Sumber Gambar: Dictio
Perundungan seksual atau lebih sering dikenal dengan pelecehan seksual juga termasuk bullying. Pasalnya pelaku perundungan memiliki motif negatif. Akhir-akhir ini semakin banyak dijumpai kasus-kasus pelecehan seksual
Memberikan pendidikan seks dasar sesuai usia merupakan hal yang wajib. Sehingga mereka mampu menjaga diri, mengenali bagian tubuh yang boleh disentuh atau tidak boleh disentuh, dan tidak membiarkan orang asing menyentuh secara sembarangan organ vitalnya.
Edukasi seks sangatlah penting sehingga sebaiknya tidak dianggap sebagai hal tabu. Ketika edukasi tersebut diberikan sesuai kebutuhan dan tahap usia, hal ini akan sangat membantu meminimalisir kemungkinan terjadinya perundungan seksual.
Baca Juga: 7 Ciri-Ciri Depresi Pada Remaja yang Harus Diwaspadai
Demikian sedikit informasi mengenai jenis-jenis perundungan. Dengan penjelasan mengenai jenis perundungan tersebut, semoga semakin banyak orang yang lebih berhati-hati dalam bersikap maupun berkata-kata agar tidak membuat orang lain merasa sebagai korban perundungan.
