Pernahkah kalian melihat pasangan gay ataupun lesbian yang sedang berjalan bersama? Bagi straight people atau orang-orang normal, pasangan tersebut pastilah melakukan perilaku yang menyimpang. Selain gay dan lesbi, kalian juga pasti pernah mendengar tentang orang-orang yang menyukai lebih dari satu jenis kelamin. Orang-orang tersebut dikenal dengan biseksual. Menurut psikologi biseksual adalah kelainan dalam orientasi seksual.
Namun, dibalik itu semua pernahkah kalian mengetahui alasan mengapa mereka bisa tertarik satu sama lain? Pada umumnya, mereka akan menjawab bahwa perasaan tersebut terjadi dan mengalir begitu saja.
Bagi orang normal tentu sangat sulit menerima orientasi yang kerap kali dianggap sebagai gangguan jiwa ini. Maka tak jarang para penyintas orientasi biseksual ini lebih memilih untuk menyembunyikan identitas mereka dari masyarakat. Adanya stigma negatif dari orang-orang di sekitarnya membuat mereka tidak berani mempublikasikan orientasi seksual yang berbeda pada umumnya tersebut.
Baca Juga: Seks Bebas Anak Muda : Dampak dan Cara Menghindarinya
Biseksual Menurut Psikologi
Biseksual dapat diartikan sebagai gambaran seseorang yang memiliki ketertarikan emosional dan seksual kepada lebih dari satu jenis kelamin. Dapat dikatakan seseorang yang mengidap biseksual pada akan menjalin hubungan lebih dari satu orang yang memiliki jenis kelamin yang berbeda.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Amerika Serikat di tahun 2016 menyebutkan hasil riset yang cukup mengejutkan. Terdapat 1,3 persen wanita dan 1,9 persen pria yang mengakui bahwa mereka adalah gay dan lesbian. Adapun 5,5 persen wanita dan 2 persen pria mengatakan bahwa mereka biseksual. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kemungkinan besar komunitas LGB baik itu wanita maupun pria adalah biseksual.
Biseksual Bukan Sekedar Masalah Kebingungan
Banyak yang menganggap bahwa biseksual adalah masalah kelainan kejiwaan. Tak jarang orang-orang pun melihat para biseksual sebagai manusia-manusia yang bingung dengan identitas dan orientasi seksualnya. Namun, dibalik opini-opini tersebut terdapat sebuah penelitian dari Biological Pyschology yang mengungkapkan fakta yang cukup menarik.
Dalam penelitian tersebut terdapat kurang lebih 100 pria yang berasal dari Chicago dan mengidentifikasi diri mereka sebagai biseksual, homoseksual dan juga heteroseksual. 100 pria ini selanjutnya dipasangi sensor di bagian alat genital mereka masing-masing. Hasil penelitian yang dilakukan tersebut menunjukkan bahwa para biseksual pada dasarnya memang mempunyai rangsangan seksual terhadap sesama jenis ataupun lawan jenisnya.
Dengan demikian dapat disimpulkan pula bahwa tidak ada siapa pun yang bisa menuntut para biseksual untuk memilih jenis kelamin mana yang lebih atau paling disukainya. Baik itu pria maupun wanita, seorang biseksual tetap memiliki rangsangan yang sama. Begitu halnya dengan seorang heteroseksual yang tidak bisa dipaksa untuk memilih menjadi seorang homoseksual ataupun seorang biseksual.
Resiko Masalah Kesehatan Bagi Seorang Biseksual
Orientasi seksual yang berlawanan juga memiliki resiko kesehatan yang sangat berbahaya. Menurut sebuah artikel di Current Sexual Health Reports, orang-orang yang sering melakukan hubungan seksual pada lebih dari satu jenis kelamin akan mengalami penyakit menular secara seksual. Perilaku melakukan hubungan seks berkali-kali terlebih kepada yang bukan pasangan bahkan kepada sesama jenis lebih mudah menderita HIV/AIDS.
Tak hanya itu, gangguan mental juga bisa dialami oleh mereka karena munculnya stigma negative dari masyarakat. Diskriminasi dari orang-orang sekitarnya termasuk keluarga juga bisa menjadi penyebab stress hingga depresi.
Cara Mengenali Orientasi Biseksual Pada Diri Sendiri
Jika kalian merasa tidak yakin dengan orientasi seksual saat ini maka cobalah untuk lebih terbuka dan mengakuinya kepada orang-orang terdekat kalian. Memiliki kelainan orientasi seksual dan berbeda dari orang normal pada umumnya adalah hal yang sudah sering terjadi. Tak jarang beberapa orang butuh waktu yang lama untuk mengenal orientasi seksual pada dirinya.
Jika sudah merasa ragu dan bingung, maka cobalah untuk memberi tahu orang-orang terdekat kalian sebelum mengungkapkannya ke ranah publik. Demi mengindari diksriminasi dan perilaku bully dari masyarakat umum maka akan lebih baik untuk mengutarakan orientasi seksual kalian kepada sahabat dan keluarga terlebih dulu. Ketika keraguan akan identitas diri kalian semakin mengganggu dalam aktifitas sehari-hari maka jangan ragu untuk langsung melakukan konsultasi dengan dokter ataupun psikolog yang terpercaya.
Nah, demikianlah informasi mengenai dunia biseksual menurut psikologi ini. Semoga informasi ini dapat memberikan ilmu dan informasi baru tentang dunia biseksual. Untuk kalian yang sedang merasa bingung berada di zona kelainan orientasi seksual baik itu biseksual, homoseksual dan sejenisnya maka silahkan mengunjungi dokter ataupun para psikolog yang ahli di bidangnya.
