Banyak yang bilang bahwa generasi Z lebih peduli tentang mental health daripada generasi -generasi sebelumnya. Di sosial media kerap kali kita menemukan postingan -posingan yang berkaitan tentang mental health atau kesehatan jiwa. Sebenarnya Anda bisa mencoba untuk membaca buku tentang Mental Health yang bisa membantu Anda mengelola kesehatan jiwa Anda.
Stigma tentang kesehatan mental pun mulai bergeser. Dari yang tadinya dinilai sebagai suatu aib bahkan kutukan yang tidak bisa disembuhkan perlahan – lahan menjadi sesuatu yang bisa diobati oleh tenaga profesional.
Bahkan saat ini banyak buku-buku yang mengangkat topik kesehatan jiwa sebagai topiknya. Apabila kamu tertarik dengan kesehatan jiwa, maka berikut buku tentang mental health yang wajib kamu baca.
Baca Juga: 5 Cara Menjaga Mental Health, Sederhana dan Ampuh!
Buku Mental Health
1. I Want to Die But I Want to Eat Tteokpokki
Buku tentang mental health satu ini memang sudah menjadi Best Seller di negara asalnya, yaitu Korea Selatan. Saat ini Korea Selatan memang sedang berjuang untuk menurunkan rasio tingkat bunuh dirinya, pasalnya Korea Selatan termasuk empat besar negara dengan kasus bunuh diri terbanyak berdasarkan data dari World Population Review.
Kasus bunuh diri di Korea Selatan pun juga menimpa para artis dan K-pop idolnya seperti Sulli dan Goo Hara. Diduga tekanan dari para netizen dan perundungan online menjadi penyebab dari kasus bunuh diri mereka.
Buku I want to die but I want to Eat Tteokpokki ini merupakan esai atau catatan antara seorang wanita bernama Baek Se Hee dan psikiaternya. Buku ini berisi tentang pertanyaan, saran, nasihat, dan evaluasi untuk mencintai diri sendiri dengan selipan perasaan Baek Se Hee dalam prosesnya.
Menurut rumor, RM yang merupakan leader BTS mendapatkan inspirasi untuk menulis tagar #loveyourself setelah membaca ini. Jadi apabila kamu sedang bergulat dengan kegalauan, kecemasan dan perasaan insecure, buku ini bisa menjadi bahan bacaan untukmu sebelum memutuskan pergi ke terapis.
2. Emotional First Aid (Pertolongan Pertama Pada Emosi Anda)
Buku ini ditulis oleh psikolog kenamaan di New York bernama Guy Winch. Buku Pertolongan Pertama pada Emosi Anda memberikan tips cara menangani atau healing dari luka yang terjadi pada psikologis kita. Contohnya seperti cara menangani perasaan kesepian, perasaan ditolak, dan juga kegagalan.
Kebanyakan orang-orang menganggap bahwa luka psikologis akan hilang seiring dengan berjalannya waktu. Namun seperti luka fisik yang bisa menjadi infeksi serius apabila tidak diobati. Luka psikologi yang tidak ditangani secara tepat bisa menimbulkan trauma psikologi berkepanjangan dan membuat penderitanya depresi.
Guy Winch juga memberikan contoh-contoh kasus dari pasien yang pernah ia tangani. Dia pun memberikan cara penanganan untuk mengatasi masalah – masalah luka psikologis tersebut secara jelas dan terstruktur.
Alih-alih seperti sebuah catatan pribadi seperti I Want to Die But I Want to Eat Tteokpokki, buku ini lebih seperti kumpulan studi kasus seorang psikolog. Dengan Bahasa yang sederhana dan contoh-contoh nyata, buku ini mudah dicerna oleh pembaca. Jadi apabila kamu sedang mengalami kesepian, kegagalan atau bahkan kehilangan buku ini cocok menjadi bacaan kamu. Agar kamu tidak berlarut-larut dalam kesedihan.
3. Kim Ji Yeong, Lahir 1982
Buku ini akan sangat tepat untuk kamu yang sedang merasa butuh pertolongan terapis tetapi masih ragu-ragu. Buku tentang mental health ini menceritakan seorang ibu rumah tangga di Korea Selatan yang mengidap depresi yang mengakibatkan kepribadiannya berganti tanpa disadari.
Tekanan dari keluarga suami, struktur patriarki masyarakat Korea Selatan dan pergulatan batinnya pada keputusannya dalam mengurus rumah tangga diceritakan dengan menyentuh. Begitupula saat Kim Ji Yeong urung pergi ke psikiater karena masalah biaya dan stigma sosial yang dihadapi.
Bila kamu sedang menghadapi masalah psikologis dan masih ragu dalam mencari pertolongan, kamu bisa membaca buku ini. Buku inipun sudah diadaptasi menjadi sebuah film yang dibintangi oleh aktor Korea Selatan yang terkenal, yaitu Goong Yoo.
Baca Juga: 7 Ciri-Ciri Depresi Pada Remaja yang Harus Diwaspadai
Demikianlah tiga buku tentang mental health yang wajib menjadi bahan bacaan kamu untuk healing . Apabila kamu sedang mengalami masalah psikologis ringan kamu dapat membaca buku -buku tersebut saat santai. Namun apabila gangguan yang kamu hadapi sudah berat, yang menyebabkan terganggunya kegiatan sehari-hari, kamu harus mencari pertolongan terapis seperti psikolog atau psikiater.
Apalagi kalau kamu sudah sampai timbul pikiran untuk mengakhiri hidup, segeralah mencari pertolongan. Saat ini pun kesehatan mental sudah dimasukan ke dalam program BPJS Kesehatan, sehingga kamu tidak perlu cemas akan biayanya.