Sebagai wanita, Anda perlu mengetahui penyebab keputihan terus menerus dan bagaimana cara yang tepat untuk mengatasinya. Pasalnya, keputihan yang berlebihan biasanya disertai bau yang tidak sedap, rasa gatal, nyeri pada panggul, perubahan warna, hingga nyeri saat buang air kecil. Hal ini tentu akan mengganggu rutinitas Anda sehari-hari.
Lalu, apa saja penyebabnya dan bagaimana penanganannya? Ini dia informasinya untuk Anda!
Penyebab Keputihan Terus Menerus
Sebelum mengetahui tips-tipsnya, ada baiknya jika Anda pahami dulu penyebab keputihan terus menerus supaya bisa melakukan penanganan yang tepat. Berikut ini beberapa penyebab keputihan abnormal:
1. Ketidakseimbangan Hormon
Fluktuasi hormonal selama siklus bulanan wanita dapat menyebabkan perubahan jumlah keputihan. Saat akhir menstruasi, biasanya Anda tidak mengalami keputihan yang berlebihan, namun seiring berjalannya masa ovulasi, jumlahnya pun akan semakin meningkat.
Baca Juga: Terapkan 6 Rutinitas Pagi Positif yang Baik Untuk Suasana Hati dan Pikiran
Lalu, apa saja yang menyebabkan ketidaksimbangan hormon? Umumnya, wanita mengalami ini saat kontrol kelahiran, menopause, sindrom ovarium polikistik (PCOS), dan masa kehamilan. Pada saat-saat seperti inilah, wanita mengalami perubahan hormon yang drastis sehingga mengakibatkan keputihan terus menerus.
2. Kehamilan
Peningkatan keputihan juga umum terjadi pada bumil dan dimulai beberapa minggu setelah pembuahan. Jumlahnya terus meningkat karena perubahan hormonal mempersiapkan tubuh wanita untuk kehamilan.
3. Infeksi Jamur
Infeksi jamur pada area reproduksi wanita sangat umum terjadi. Kotoran dari infeksi jamur biasanya berwarna putih, kental, dan kental, seperti keju cottage. Ini sering menyebabkan rasa gatal atau terbakar pada wanita yang mengalaminya. Nah, bila infeksi jamur ini tak segera ditangani maka bisa jadi pemicu munculnya keputihan terus menerus.
4. Vaginosis Bakterial
Bakteri vaginosis adalah kondisi vagina yang paling umum terjadi pada wanita usia 15 sampai 44 tahun. Kondisi terjadi ketika keseimbangan bakteri yang sehat di vagina terganggu. Bakteri berbahaya mengambil alih bakteri baik. Adapun gejala vaginosis bakterial meliputi:
- Keputihan berubah warna
- Nyeri, gatal, atau terbakar di vagina
- Berbau menyengat (amis), terutama setelah berhubungan seks
- Rasa terbakar saat buang air kecil
- Gatal di sekitar bagian luar vagina
5. Infeksi Menular Seksual (IMS)
Beberapa infeksi juga bisa menyebar selama kontak seksual dengan pasangan. Kondisi tersebut dikenal sebagai Infeksi Menular Seksual (IMS) atau Penyakit Menular Seksual (PMS). Jenis IMS yang umumnya menjadi penyebab keputihan terus menerus antara lain:
- Klamidia
- Gonore (kencing nanah)
- Trikomoniasis
IMS maupun PMS bisa berpotensi menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita. Bagi yang mengalami kondisi ini biasanya merasakan beberapa gejala yang perlu diwaspadai. Misalnya perubahan warna keputihan (kuning cerah, kehijauan, putih-abu-abu, atau abu-abu) atau keputihan seperti nanah.
Selain itu, terdapat juga kotoran berbau busuk atau amis, rasa sakit vagina, nyeri panggul atau perut yang tidak terkait dengan kram menstruasi, keputihan encer atau berbuih (berbusa) dengan bau yang tidak sedap. Sebagian penderita IMS juga akan memiliki ruam atau luka pada area vagina serta merasakan terbakar saat buang air kecil (kencing).
Tips Mengatasi Keputihan Terus Menerus
Jika Anda sudah tahu apa saja penyebab keputihan terus menerus dan kebetulan sedang mengalaminya, maka Anda perlu tahu bagaimana cara yang tepat dalam menangani atau mencegahnya. Keputihan berlebihan yang disebabkan oleh infeksi dapat dicegah dengan tips-tips berikut ini:
- Mengusap dari depan ke belakang saat membersihkan vagina.
- Mengenakan pakaian dalam yang terbuat dari bahan yang menyerap keringat.
- Hindari memakai celana ketat.
- Mengganti pakaian saat basah.
- Menghindari pemandian air panas umum.
- Membersihkan sekitar lubang vagina dengan air mengalir.
- Menghindari bahan kimia dari detergen, tisu toilet beraroma, atau produk kebersihan kewanitaan beraroma, seperti pembalut dan tampon.
- Menggunakan alat pelindung seperti kondom saat berhubungan seksual.
- Gunakan panty liners yang mengangung mengandung pengharum untuk menjaga area vagina Anda tetap kering.
- Menghindari kondom lateks atau gel pembunuh sperma yang mungkin bisa mengiritasi area vagina Anda.
- Rajin mengonsumsi yoghurt atau makanan lain yang tinggi kadar Lactobacillus.
Nah, demikianlah penjelasan tentang beberapa penyebab keputihan terus menerus beserta tips mengatasinya. Sebagai seorang wanita, Anda harus menyadari kondisi keputihan Anda dan menghubungi dokter jika dirasa telah timbul gejala keabnormalan.